expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Wednesday, 1 August 2018

TRIP SEHARI JAKARTA-SUKABUMI-BANDUNG-JAKARTA

Perjalanan kali ini ditemani oleh adik saya yang sama-sama penasaran dengan jalur Sukabumi yang belum pernah saya jamah. Kami berencana menuntaskan trip ini hanya dalam waktu sehari. Tentu saja tak ada banyak waktu di kota yang kamis singgahi, memang tujuan utamanya hanya menikmati momen perjalanannya saja.

Rencana dan rute perjalanan sudah saya buat sejak H-2, sekaligus memesan tiket via RedBus untuk travel F-Trans rute Sukabumi-Bandung keberangkatan jam 13.00 dan travel X-Trans untuk rute Bandung-Jakarta keberangkatan jam 20.15 secara cuma-cuma alias gratiissss. Untuk Jakarta-Sukabumi saya memilih naik bus ekonomi saja, karena kebetulan rute tersebut belum tersedia di RedBus.

Bagi rekan-rekan yang ingin naik travel atau bus secara GRATIS, bisa download aplikasi RedBus di playstore dan memasukkan kode referensi REDB2NT7E saat registrasi untuk mendapatkan saldo awal senilai Rp80.000. Ingat! Hanya yang memasukkan kode referensi yang akan dapat saldo. Kumpulkan saldonya dan beli tiket travel atau bus secara cuma-cuma menggunakan saldo.Berbagi itu indah.. hehe..

Perjalanan kali ini dihantui oleh kemacetan horor yang biasa terjadi pada saat weekend. Membuat kami hampir ketinggalan travel dan harus memutar otak agar tiket tidak hangus kalau kami telat. Bagaimana kisahnya? Simak teruusssss..

Sabtu, 28 Juli 2018
05.00 Perjalanan kami mulai dengan menggunakan grabcar menuju terminal Kampung Rambutan. Sampai di terminal Kampung Rambutan jam 05.20, sudah terparkir bus Rencana Jaya tujuan Sukabumi dengan kelas AC Ekonomi.
Bus Rencana Jaya Jakarta-Sukabumi
Bus Rencana Jaya ini memiliki bangku 2-3 dan sudah dilengkapi AC (saat ini masih langka bus AC di jalur tersebut). Lebih nyaman meskipun ternyata tarifnya lebih mahal dari yang non-AC, beda 10ribu.
Bus berchassis Mercedes-Benz OH-1521 yang lumayan lawas ini sangat empuk suspensinya, meskipun akselerasi dan tenaganya udah uzur. Padahal sopirnya sangat joss dan sering nyalip dengan cara yang ekstrim.

06.00 Bus diberangkatkan keluar jalur. Perjalanan menuju Sukabumi normalnya sekitar 4-5 jam jika menggunakan bus pada hari biasa, tapi kan ini weekend… sampai keluar terminal, bus masih ngetem hingga 30 menit. Membuat saya was-was kalo gak nutut sampai Sukabumi sebelum jam 12.00, bisa gagal trip selanjutnya.

06.30 Bus masih ngetem lagi di puteran Pasar Rebo hampir 30 menit, benar2 membuat saya panik takut telat sampai Sukabumi.

07.00 bus baru memasuki gerbang tol Pasar Rebo menuju arah Bogor. Menjelang gerbang tol Ciawi, kemacetan yang horor mulai nampak. Hati makin gelisah, saya coba hubungi kantor F-Trans dan X-Trans untuk memohon jadwal kami diundur. Alhamduillah bisa, F-Trans mundur dari jam 13.00 menjadi 15.00, X-Trans mundur dari 20.15 menjadi 21.15. Sedikit lega.

08.15 bus keluar Tol Ciawi lurus menuju arah Sukabumi (kalau belok kiri ke arah Puncak/Cianjur). Kemacetan horor masih terjadi di beberapa titik hingga menjelang Kota Sukabumi. Namun karena didukung oleh sopir yang jago dan nekat dalam nyalip, ternyata masih bisa on time tiba di Sukabumi.

11.15 Tiba di Terminal Sukabumi. Alhamdulillah ternyata masih banyak waktu untuk trip selanjutnya. Saya malah jadi bingung karena terlalu awal sampainya. Hahaha..
Terminal Tipe A Kota Sukabumi

Terminal Tipe A Kota Sukabumi
Kemudian kami langsung order grabcar menuju kantor F-Trans yang jaraknya hanya sekitar 4KM. Fyi,ternyata order taxi online di terminal ini aman2 aja, jadi gak perlu jauh2 jalan keluar terminal.
Kantor F-Trans Sukabumi | Jl. Siliwangi No.20
Sesampainya di kantor F-Trans langsung kami memohon untuk bisa balik ke jadwal awal. Ternyata bisa, kebetulan baru 3 orang yang booking, jadi masih ada bangku kosong. Berhubung masih ada waktu yang lumayan hingga keberangkatan jam 13.00 nanti, kami sempatkan untuk beli makan siang di samping kantor dan menunaikan sholat.

13.00 mobil travel datang dan kami langsung disuruh naik. Penumpang hanya 5 orang (4 orang tujuan Bandung, 1 orang tujuan Cirebon). 10 menit kemudian, mobil pun di berangkatkan.
 
Tiket F-Trans
Travel F-Trans | Toyota Hiace 10 seater
Kesan pertama naik travel F-Trans, pemesanan mudah (bisa lewat Redbus, telpon, SMS, atau WA). Mobil pun menggunakan Hiace kapasitas 10 seat. Bangkunya cukup nyaman, meskipun jarak antar bangku lumayan sempit, selain itu juga dapet air mineral botol.

Sepanjang perjalananmenuju Bandung relatif lancar, hanya tersendat di Padalarang. Sopir mengemudi cukup kencang namun kurang begitu nyaman tarik-ulur gasnya. Alhasil 2 orang emak-emak mabok dan muntah.

17.00 kami pun tiba di tujuan akhir agen F-Trans Pasteur (khusus keberangkatan jam 13 & 15 hanya sampai Pasteur, selebihnya bisa sampai agen Sulanjana).

Berhubung X-Trans hanya boleh merubah jadwal 1x, alhasil masih cukup lama menunggu keberangkatan nanti untuk menuju Jakarta, kami pun memilih melipir dulu ke Cihampelas Walk (CiWalk). Bukan buat belanja atau makan, tapi cuma pengen tau kayak apa sih Ciwalk itu. Hehe.. Jarak gak sampai 5KM, tapi karena macet yang cukup parah, tertempuh dalam waktu 1 jam.

19.00 kami memutuskan menuju ke agen X-Trans Pasteur sesegera mungkin agar tidak ketinggalan travel. Karena liat maps Kota Bandung saat itu merah semua ke segala arah. Maklum, malem minggu.

Ternyata malah lancar, dibohongi maps, cuma 15 menit udah sampai agen X-Trans Pasteur. Sampai agen, kami memutuskan untuk mencari makan dan oleh2 dulu, karena waktu masih lama.

Setelah makan, udah bingung juga mau ngapain lagi. Karena tujuan trip kali ini hanya menikmati perjalanannya, bukan menikmati tempat tujuan. Memang jadi gak ada pilihan buat kemana2.
Kantor X-Trans Bandung | Jl. Djundjunan Pasteur
Daripada nunggu lama lagi, kami coba untuk melobi sang agen agar kami bisa diikutkan ke travel yang jam 20.15 (jadwal awal kami). Ternyata bangku baris paling belakang masih kosong dan agen bersedia mengikutkan kami ke jam 20.15. Alhamdulillah.

20.15 Mobil X-Trans pun datang dan hanya kami berdua penumpang yang naik dari agen Pasteur.

Kesan pertama naik travel X-Trans, mobil menggunakan Elf Long, kursi buatan Rimba Kencana sangat nyaman, dapet gratis air mineral botol, bangku lebar dan jarak antar bangku lapang, serta ada handrest yang membatasi tiap bangku. Sayang sekali gak sempat foto-foto travelnya, karena kondisi disekitarnya terlalu gelap buat foto, lampu kabin pun dalam kondisi mati sejak berangkat hingga tiba.

20.20 Mobil pun diberangkatkan dengan kondisi penumpang hampir full.
Akibat dibuai kenyamanan, saya hanya bisa tertidur sepanjang jalan.

Gak peduli sampai Jakarta jam berapa, mau macet sampai subuh juga gapapa, yang penting enak buat bobo. Pas liat maps, ternyata tol Cikampek-Jakarta macet sangat parah. Yaudah beneran bobo sepanjang jalan.
Sempet terbangun di gerbang tol Karawang Timur, ternyata sang driver dengan cerdik memutuskan untuk keluar tol Karawang Timur dan melalui jalur Pantura biasa tanpa masuk tol lagi hingga Jakarta. Lanjut bobo lagi.. hzzzzzz…

23.55 Bangun2 ternyata udah sampai di tujuan akhir, yaitu agen Jatiwaringin. Cepet juga, kurang dari 4 jam dengan kondisi macet yang horor. Saya pun langsung order Gocar untuk pulang menuju rumah.

Alhamdulillah trip 1 hari Jakarta-Sukabumi-Bandung-Jakarta terlaksana dengan lancar meskipun beberapa kali harus dikhawatirkan oleh kemacetan yang terjadi ketika weekend melanda.

Tarif:
* Bus Rencana Jaya (AC Ekonomi) Jakarta (Kp.Rambutan)-Sukabumi : Rp35.000,-
* Travel F-Trans Sukabumi-Bandung : Rp70.000,- (free dari Redbus)
* Travel X-Trans Bandung-Jakarta (Jatiwaringin) : Rp95.000,- (free dari Redbus)

Thursday, 17 May 2018

Trip Malang-Solo

Sudah begitu lama tergoda oleh bus baru Sugeng Rahayu kelas patas trayek terbaru Surabaya-Bandung yang menggunakan body Jetbus2+ SHD bermesin Hino RK8 yang sudah dilengkapi Air Suspension, yang tentunya akan membuat nyaman selama perjalanan. Perjalanan menjajal bus baru dengan rute baru tersebut sudah saya idamkan sejak lama, namun baru bisa terealisasi setelah planning tersusun dan subsidi sudah siap. Saya berencana hanya ikut bus tersebut sampai Solo.

Perburuan tiket pun sudah saya lakukan sejak H-3 melalui aplikasi RedBus, tiket bus seharga Rp75.000 utk rute Surabaya-Solo saya tebus dengan cuma2 alias gratissss. hohoho..
Bagi teman2 yg ingin naik bus gratis juga, bisa menggunakan aplikasi RedBus dalam pemesanan tiketnya. Download aplikasi RedBus di playstore, lalu masukkan kode referensi REDB2NT7E registrasi agar mendapat saldo awal 80.000.

singkat cerita, setelah tiket Surabaya-Solo didapatkan, saya langsung menyusun rute perjalanan. Tujuan utama saya sebenarnya adalah silaturahim ke rumah seseorang di Ponorogo sekaligus wisata ke Telaga Sarangan. Akhirnya tersusunlah rute Malang-Surabaya-Solo-Caruban-Ponorogo-Sarangan-Ponorogo-Malang. Namun semua rencana berubah ketika negara api menyerang. Apa yg terjadi? simak terus sampai akhir.

Kamis, 10 Mei 2018
08.15 Perjalanan dimulai dari kos menuju Terminal Arjosari Malang. Tak lupa print e-ticket Sugeng Rahayu untuk ditukarkan dengan tiket asli saat berangkat dari Surabaya nanti. Hanya perlu waktu 10 menit dari kos menuju terminal Arjosari.
Setelah parkir motor, langsung menuju jalur keberangkatan utk mencari bus ATB (AC Tarif Biasa) menuju Surabaya. Perlu kesabaran dalam mencari bus menuju Surabaya. Kalau tidak, bisa zonk dapat bus ekonomi tanpa AC, padahal tarifnya sama saja dengan bus AC.

09.10 Pilihan saya jatuh kepada bus Tentrem kelas ATB dengan julukan "Bisa Cepat" yang memang terkenal banter dijalurnya. Hanya 3 menit ngetem, bus langsung diberangkatkan dengan penumpang hampir rata bangku dan gak pake ngetem lagi. Bus langsung digeber dengan kecepatan maksimal sejak keluar terminal.
Bus Tentrem "Bisa Cepat"
11.40 Tiba di RM Koki Kita Medaeng, langsung menuju kantor yang ada di dalam rumah makan untuk konfirmasi tiket yang sudah saya print sebelumnya. Berhubung jadwal keberangkatan masih cukup lama yaitu jam 14.30, saya manfaatkan waktu untuk ngemil mie ayam, sholat, dan tidur di mushola-nya.
Tempat ini merupakan rumah makan sekaligus kantor bus Sugeng Rahayu pariwisata dan patas segala jurusan. Sebenarnya bisa saja saya turun di terminal Bungurasih dan naik dari sana, namun karena sedang tanggal merah saya pikir akan lebih nyaman apabila naik dari sini, karena khawatir di terminal malah rebutan naik bis. Sebelum masuk terminal, bus Sugeng Rahayu Patas terlebih dahulu akan mampir kesini apabila ada penumpang. Jadi tak perlu berebut bus jika naik dari sini.

14.55 bus yang akan saya naiki dengan plat W 7257 UZ sudah parkir di depan RM untuk mengambil penumpang dari sini. Ternyataaaaaaa, hanya saya sendiri yang naik dari sini. Berasa spesial karena bus mampir RM Koki Kita hanya untuk menjemput diriku seorang.. hehe.. Saya menempati bangku baris sebelah kiri karena masih kosong (di tiket aslinya bangku saya 9B). Sebuah kewajiban naik bis di bangku depan.. hehe.. Selanjutnya bus langsung menuju Terminal Bungurasih Surabaya untuk ngetem sampai jam keberangkatannya yaitu 15.45. Hanya butuh waktu 5 menit dari RM Koki Kita menuju Terminal Bungurasih.
Bus Sugeng Rahayu 7257
14.45 Tepat waktu sesuai jadwal, bus tujuan Bandung ini langsung diberangkatkan dengan penumpang hanya sekitar 10 orang. Bus langsung dipacu dengan kecepatan penuh, layaknya bus-bus Jawa Timuran, mengejar waktu agar gak telat sampai Bandung. Karena kalau telat, hukumannya adalah perpal.
Dengan menggunakan bus Sugeng Rahayu patas, penumpang bisa naik dari mana saja dan turun dimana saja dijalur yang dilalui, selama masih ada bangku kosong, tak perlu khawatir tarif mahal, karena tarif disesuaikan dengan jarak perjalanan penumpang. Contohnya saja saya yang dari Surabaya turun Solo hanya dikenai tarif 75.000, padahal tarif Surabaya sampai Bandung adalah 205.000.
Bus ini memiliki trayek Surabaya-Bandung via jalur selatan (Madiun, Solo, Yogya, Tasik). Bus ini kelas Patas, namun memiliki fasilitas layaknya bus eksekutif. Tersedia fasilitas AC, TV, Toilet, Selimut, colokan di kompartemen atas, konfigurasi bangku 2-2 dengan total 40 seats, free air mineral botol, dan makan prasmanan (bagi yg bayar makan).
interior

interior
Colokan di kompartemen atas

Dari segala kelebihan yang ditawarkan oleh bus ini, bagi saya hanya satu kekurangannya. Sangat disayangkan kaca depan bagian atas dipasang kaca film yg sangat gelap. Kalau udah malam gak bias liat apa2 kedepan.

Pandangan ke depan gelap akibat kaca film
17.05 Keluar Tol Kertosono (entah masuk tol dimana, mungkin hamba ketiduran), langsung dihadang kemacetan panjang hingga Kertosono Lama.
Mulai dari sini, kegagalan akan rencana ke Ponorogo dan Sarangan mulai tercium. Ada urusan mendesak yg mengharuskan saya kembali ke Malang, yaitu ada kuliah mendadak di hari Jumat malam. Kalau dipaksa untuk menuntaskan rencana, gak akan cukup waktunya. Sehingga harus berpikir ulang untuk merencanakan etape selanjutnya agar cukup waktu sampai Malang sebelum kuliah. Lupakan sejenak, nikmati perjalanan, nanti dipikir kalo udah sampai Solo.

19.04 Memasuki RM Utama Saradan utk istirahat dan makan prasmanan. Sebenarnya disini bisa memilih menu, mau makan prasmanan, soto ayam, atau rawon. Namun karena perut belum terisi makan dari pagi, saya memilih menu prasmanan yang saat itu gak ada yg jaga lauk. Jadi bisa ngambil makan sepuasnya.. hohoho.. Dengan menu nasi, sayur kacang, telor balado, bakwan, pangsit, bihun, dan teh manis, lengkap sudah makan malam kali ini.
Servis makan
19.30 Bus diberangkatkan kembali dari RM Utama. Servis makan yg terkesan buru2, namun dapat dimaklumi karena bus sudah telat akibat macet tadi. Setelah itu saya sengaja menidurkan diri karena gak bisa liat pemandangan. Zzzz...

20.08 Terbangun, ternyata sudah memasuki terminal Purboyo Madiun. Tidur lagi. Zzzz...

22.58 Tiba di Terminal Tirtonadi Solo dengan selamat sentosa. Langsung menuju masjid yang ada di dalam terminal untuk mandi, sholat, dan istirahat sejenak sambal menunggu bus untuk etape selanjutnya. Akibat urusan yg saya sebutkan diatas, akhirnya saya memutuskan merubah rute selanjutnya menjadi Solo-Surabaya-Malang.
Saya merencanakan akan naik Sugeng Rahayu ATB Semarang-an menuju Surabaya untuk mempersingkat waktu, karena Semarang-an gak lewat Madiun (lewatnya Karangjati), dan terkenal dengan kecepatannya yang lebih gila dibanding bus Sugeng Rahayu trayek lainnya.

23.30 Selesai istirahat, langsung saya menuju jalur pemberangkatan tujuan Surabaya di Pintu Timur. Biasanya muncul dari Semarang sekitar jam 23.50 plat W7209UZ, namun ternyata kata mandornya gak jalan. Akhirnya nunggu bus berikutnya W7174UZ yg biasanya muncul jam 00.30.. 

Jumat, 11 Mei 2018
00.25 Saya tinggal ke toilet karena sangat kebelet. Namun kampretnya, balik dari toilet ternyata bus yg saya incar sudah parkir di jalur dan sudah hampir penuh. Berhubung waktunya udah mepet, terpaksa saya naik meski hanya dapat bangku barisan tengah.
Bus Sugeng Rahayu 7174
00.36 Bus dengan plat nomor W7174UZ diberangkatkan dari Terminal Tirtonadi Solo. Baru keluar terminal, bus langsung dipacu dengan gilanya mengejar bus yg berangkat lebih awal. Saya hanya bisa tertidur sepanjang jalan karena gak bisa liat aksi balapan malam itu.

05.30 Bangun2 bis sudah memasuki garasi di Krian untuk langsir sopir. Tak lupa menunaikan sholat subuh meski hanya di dalam bus.

06.00 Tiba di Terminal Bungurasih Surabaya bareng bus Sugeng Rahayu W 7802 UY jogja-an. Beneran gila juga ternyata, sampek Surabaya bareng sama bis yg berangkat 1,5 jam lebih awal dari Solo (kalo liat jadwal). Entah berapa bus yg terbalap selama perjalanan, karena dari Solo arah Surabaya bus berangkat sekitar setiap 5-10 menit sekali. Semarang-an memang tak pernah mengecewakan, sangat rekomen bagi yg ngejar waktu dan yg ingin sport jantung. hehe..
Langsung menuju jalur keberangkatan arah Malang untuk mencari bus yg rekomen menuju Malang. Kali ini saya akan memilih bus Patas karena badan sudah pegal2. 

06.35 Muncul bus Menggala Patas bermesin Golden Dragon. Menurut saya ini adalah bus Patas Surabaya-Malang paling nyaman dari berbagai bis yg sudah saya coba di rute tersebut. 
Bangku depan sebelah kanan langsung saya amankan. Bus ini memiliki konfigurasi bangku 2-2 dan sudah dilengkapi Suspensi Udara sehingga tak akan terasa kalo lewat jalan berlubang. Yang unik adalah posisi toilet yg terletak di tengah bus, tidak di belakang seperti bus pada umumnya.
Bus Menggala patas
07.00 Bus diberangkatkan dari Terminal Bungurasih dengan kondisi full seat. Diawal berangkat, saya mendengar percakapan sopir yg sepertinya sedang ditelpon kantor, bus diperintahkan harus sampai Surabaya lagi jam 12 siang karena ditugaskan membawa rombongan. Alhasil bus langsung dipacu gila-gilaan agar waktunya cukup. Sepanjang tol bus digeber sampai kecepatan 130km/jam. 
Setelah keluar tol Pandaan, lalu lintas ternyata sangat padat, hal wajar jam segitu, hal tersebut membuat sang sopir dengan sadisnya membelah jalan dan nyalip2 kendaraan di depannya agar bisa tiba tepat waktu. 
08.30 Bus tiba di terminal Arjosari Malang. Hanya butuh waktu 1,5 jam Surabaya-Malang dengan lalu lintas yg sangat padat. Saya pun turun di depan terminal agar dekat dengan parkiran motor. Setelah itu langsung mengambil motor dan kembali ke kos dan lanjut tidur siang sebelum kuliah malam.. hehe.. Tamat

Tarif:
*Malang-Surabaya : PO Tentrem : ATB (AC Tarif Biasa) : Rp14.000
*Surabaya-Solo : PO Sugeng Rahayu : Patas : Rp75.000 (free dari RedBus)
*Solo-Surabaya : PO Sugeng Rahayu : ATB (AC Tarif Biasa) : Rp40.000
*Surabaya-Malang : PO Menggala : Patas : Rp25.000

Sunday, 8 October 2017

Touring Perdana Naik Kapal ke Madura

Sabtu, 7 Oktober 2017

Ini akan menjadi ketiga kalinya saya menapakkan kaki di Pulau Madura, setelah sebelumnya sudah pernah 2x menyambangi Bangkalan namun melalui jembatan Suramadu. Kali ini saya akan mencoba sensasi yang berbeda, yang juga belum pernah saya alami sejak lahir.  Apakah itu? Simak sampai akhir ya..
Partner perjalanan perdana saya naik kapal kali ini adalah Ica. Kebetulan dia juga suka jalan-jalan dengan tujuan yang gak jelas kayak saya, jadi cocok lah untuk melengkapi perjalanan kali ini.

Usai sholat zuhur saya menjemput Ica ke kosnya dan langsung menuju terminal Arjosari.

13.00 Tiba di terminal Arjosari Malang, kami langsung menitipkan motor di parkiran depan terminal Arjosari dan bergegas menuju ke dalam parkiran untuk mencari bus yang akan kami tumpangi menuju Surabaya. Sengaja kami tidak menunggu di depan terminal karena saat itu penumpang sedang ramai, jadi khawatir tidak kebagian kursi.
bus Tentrem Malang-Surabaya

Di jalur keberangkatan menuju Surabaya sudah tersedia bus Tentrem ATB (AC tarif biasa). Bus Tentrem yang terparkir sudah hampir fullseat, dan kami memilih menunggu bus Restu di belakangnya. Tak perlu menunggu lama, bus Tentrem langsung diberangkatkan dan digantikan oleh bus Restu dijalur. Langsung saja kami menaikninya dan mengamankan hotseat (bangku baris terdepan favorit saya) sebelah kiri.
bus Restu Malang-Surabaya


13.10 Hanya 3 menit ngetem, bus langsung diberangkatkan. Jam segini bus Malang-Surabaya rapet banget jamnya, selisih keberangkatannya kadang gak sampe 5 menit antar bus. Keluar terminal, bus gak ngetem lagi dan langsung joss. Namun sayang, baru sampai flyover Arjosari sudah dihadang oleh kemacetan panjang hingga Singosari. Maklum weekend.
macet Arjosari-Singosari


13.40 Melintasi Singosari setelah bermacet ria setengah jam. Setelah itu lalu lintas lancar sampai Lawang.

13.57 Melintasi Pasar Lawang disambut hujan yang sangat deras. Saat itu arah sebaliknya macet total karena baru terjadi kecelakaan antara bus Eka vs truk kontainer di Sukorejo.
hujan deras depan Pasar Lawang
memasuki terminal Pandaaan

14.34 Bus memasuki terminal Pandaan, dan kondisi hujan sudah mulai reda. Disini hanya menurunkan penumpang. Keluar terminal bus langsung dipacu banter lagi. Namun saat memasuki tol, tiba-tiba saja pandangan ke depan terhalang dan langsung gelap seketika sampai saya pun tak mampu melihat apa-apa lagi. usut punya usut, ternyata saya tertidur sodara-sodaraaa.. hehe.. dan saya baru terbangun lagi sudah keluar gerbang tol. Sedangkan Ica masih anteng melek menikmati perjalanan.
bus Restu tiba di Bungurasih

15.26 Tiba di terminal Bungurasih. Langsung kami menuju toilet untuk menunaikan panggilan alam. Setelah itu kami langsung menuju shelter pemberangkatan bus kota menuju Tanjung Perak. Sekedar informasi, bis Bungurasih-Tanjung Perak ada yang lewat tol dan non-tol, namun kami memilih yg lewat tol agar cepat sampai.
bus Damri P4 Bungurasih-T.Perak via tol
interior bus Damri P4

15.45 Tak menunggu lama, bus ini pun diberangkatkan dari terminal Bungurasih dengan penumpang yang tidak terlalu penuh. Keluar terminal langsung joss menuju tol dan tidak ada ngetem sama sekali sampai terminal Tanjung Perak. Bus pun dipacu lumayan banter untuk membelah keramaian lalu lintas di Surabaya. Rute yang dilalui adalah Bungurasih-Tol-Pasar Loak-Jl.Demak-Tanjung Perak.
tiba di terminal Tanjung Perak

16.36 Tiba di terminal Tanjung Perak. Kami langsung menuju pelabuhan dan tak lupa menanyakan jadwal bis terakhir dari Tanjung Perak. Bus terakhir dari Tanjung Perak jam 9 malam. Setelah itu kami langsung menuju loket pelabuhan untuk membeli tiket. Inilah pengalaman pertama kali bagi saya naik kapal laut. Sebelumnya pernah naik kapal gowes yang bentuknya angsa, tapi ternyata yang ini beda sensasinya. Hehe.. Sudah terparkir KM Joko Tole di dermaga 2, langsung saja kami naik walau sudah penuh, karena takutnya ketinggalan kapal terakhir untuk balik kalo nunggu yang berikutnya.
tarif penyebrangan T.Perak-Bangkalan

16.50 Kapal pun diberangkatkan dengan kondisi penumpang full sampai banyak yang berdiri. Fasilitas kapal ini cukup lengkap, ada kantin, toilet, TV, dan mushola. namun kapal ini tidak dilengkapi AC. Oh iya, tak lupa kami menunaikan sholat Ashar di mushola kapal. Sepanjang perjalanan ombak sangat tenang, namun karena tak dapat tempat duduk, akhirnya kami putuskan untuk keliling dan foto-foto saja.
narsis di kapal

suasana pelabuhan Tanjung Perak

Suasana di dalam kapal KM Joko Tole
narsis di kapal

suasana pemberangkatan kapal KM Joko Tole

17.10 Setelah 20 menit, akhirnya kami tiba di pelabuhan Bangkalan (entah apa nama pelabuhannya). Langsung saja kami keluar mencari tempat makan yang ada di sekitar sana. Karena piaraan di perut sudah mulai pada demo. Hehe.. ternyata di warung sekitar pelabuhan hanya ada Soto Ayam. Sepi sekali tak ada warung yang buka, mungkin karena sudah sore. Soto Ayam seharga 10ribu pun kami tebus untuk menunaikan hak para piaraan di perut. Setelah kenyang, kami hanya berfoto-foto dan menunggu keberangkatan kapal menuju Tanjung Perak. Kami memang tak punya tujuan di pulau Madura ini, hanya menuntaskan impian yang belum pernah naik kapal sejak lahir.. hehe..
pulau Madura tampak dari jauh

tiba di pelabuhan Bangkalan

Sebenarnya tujuan Tanjung Perak sudah terparkir kapal yang kami naiki tadi, namun kami memilih menunggu kapal berikutnya karena ingin merasakan kapal yang lain. Setelah kapal tadi angkat jangkar, langsung kami menuju loket untuk membeli tiket pulang. Sebenarnya kami ingin menunaikan sholat maghrib dulu, tetapi ternyata mushola di pelabuhan sudah ditutup dan harus jalan sangat jauh keluar pelabuhan. Akhirnya kami memutuskan sholat nanti saja di terminal Bungurasih. Tak lama kapal berikutnya pun tiba, ternyata KM Joko Tole lagi (beda kapal sama yang tadi, tapi namanya kok bisa sama ya..hmm). langsung saja kami menaikinya, lumayan lama bongkar muatnya karena ada truk yang tak kuat menanjak keluar dari dek kapal dan saat truk mundur karena tak kuat menanjak hampir melindas ibu-ibu bermotor dibelakangnya karena tak sabar ingin keluar dari kapal. The power of emak2, bikin geram.

Oh iya sekedar informasi, kapal dari/menuju Bangkalan terakhir jam 9 malam. Jangan naik yang terakhir yaa, karena sampe Tanjung Perak sudah tak ada bus yang beroperasi, hanya taksi yang ongkosnya tembak-tembakan.
suasana pelabuhan Bangkalan

suasana pelabuhan Bangkalan

18.11 Kapal pun berangkat dari pelabuhan Bangkalan. Okupansi penumpang relatif sepi, hanya terisi setengahnya saja dari bangku yang tersedia. Untuk fasilitas kapal ini sama saja dengan tadi, namun yang ini full musik koplo sepanjang perjalanan. Angin malam berhembus sangat kencang dan ombak lumayan ganas. Beberapa kali kapal pun terasa digoyang karena menerjang ombak. Alhamdulillah tidak hujan ya, repot kalo hujan, pasti basah kuyup sampe dalam kapal.
suasana dek bawah

suasana ruang penumpang

suasana ruang penumpang

18.39 Akhirnya tiba di dermaga 1 pelabuhan Tanjung Perak setelah 30 menit terombang-ambing di laut (lebay.. maklum ya.. perdana naik kapal laut.. hehe). Langsung aja kami menuju terminal bus Tanjung Perak yang terletak di luar pelabuhan, cukup jalan kaki aja kok.
Ternyata naik kapal itu ada sensasi tersendiri sodara-sodara, sangat berkesan disbanding lewat Suramadu. Meskipun sudah ada jembatan Suramadu, namun ternyata masih banyak orang Madura yang mengandalkan kapal untuk menyebrang ke pulau Jawa.
tiba di pelabuhan Tanjung Perak

18.46 Berangkat dari terminal Tanjung Perak dengan bus Damri AC, dan lagi-lagi kami memilih bus yang lewat tol agar tidak terlalu malam sampai Malang nantinya. Sepanjang perjalanan bus dipacu sangat santai namun tidak ada ngetem sama sekali.
interior bus Damri P4 T.Perak-Bungurasih

19.35 Tiba di terminal Bungurasih Surabaya. Langsung kami dihadang banyak calo dan supir taxi yang menawarkan jasanya. Sekedar TIPS apabila anda bepergian naik bus antar kota melalui Bungurasih, jika anda ingin terbebas dari calo-calo yang begitu banyak dan agak maksa, saat ditanya oleh mereka kemana tujuan kita, jawab aja mau ke MALANG (entah kemana tujuan anda, jawab itu aja), dijamin mereka langsung hilang dari hadapan kita, setelah itu silakan cari sendiri jalur bus yang ingin anda tuju atau tanya petugas dishub yang selalu standby disana dan jangan terlihat seperti orang bingung agak tidak didekati calo lagi.

suasana terminal Bungurasih Surabaya

Langsung saja kami menuju mushola di lantai 1 untuk menunaikan sholat maghrib dan isya’. setelah itu langsung menuju shelter pemberangkatan bus ATB menuju Malang. Saat itu penumpang Malang membludak, sudah ada bus Restu yang parkir di shelter namun sudah penuh. Kami pun memilih menunggu bus berikutnya. Setelah 1 jam menunggu, muncul bus Tentrem ATB, namun kami abaikan karena gak mau pegal-pegal sampai Malang nanti. Setelah bus Tentrem ATB berangkat, eh ternyata yang muncul berikutnya bus Tentrem lagi. Lagi-lagi kami abaikan. Kami pun mencoba pindah ke ke shelter bus Patas, barangkali ada bus patas yang recommended. Namun ternyata bus Patas yang antri di shelter Malang bus lawas semua. Kami pun kembali ke shelter ATB, berharap ada bus Restu atau Kalisari.
Akhirnya baru jam 21.00 muncul bis Restu “Clara “ ATB dari Ponorogo (Ponorogo-Surabaya-Malang). Langsung saja kami naik dan mengamankan hotseat depan sebelah kiri. Namun bus masih harus menunggu giliran masuk shelter karena masih ada Tentrem di jalur.

22.00 Bus pun diberangkatkan dari terminal Bungurasih menuju Malang. Sepanjang perjalanan bus dipacu sangat banter dan rajin goyang zigzag. Maklum bis Restu Ponorogan rata-rata begini.
Ada kejadian naas saat bus sudah berangkat, ternyata terdapat 3 penumpang salah naik bus karena dikira bus ini tujuan Ponorogo. alhasil mereka harus turun di arteri Porong dan kembali ke Bungurasih. ya salah sendiri asal naik, gak tanya dulu.

Sepanjang perjalanan Surabaya-Malang banyak saya habiskan untuk tidur karena sudah jamnya tidur memang.. hehe.. namun beberapa kali harus terbangun karena mendengar teriakan “Allahuakbar” dari penumpang. Beberapa kali bus hampir crash akibat terlalu banter sangaattt. Cocok buat yang mau olahraga senam jantung tengah malam begini. hehe

Entah jam berapa, sampai Purwosari dihadang oleh kemacetan parah hingga Kebun Raya Purwodadi. Ternyata eh ternyata, ada 3 tragedi yang bikin skak Yang pertama perbaikan jalan akibat longsor disisi kiri jalan, selang 100meter ke depan ada kecelakaan pengendara motor terlindas truk, selang 100meter didepan lagi ada truk tronton mogok. Lengkap sudah penderitaan malam itu. Lepas kemacetan, bus langsung dipacu lebih gila lagi karena sopirnya sudah ingin segera istirahat.

23.57 Akhirnya tiba di terminal Arjosari Malang. Waktu tempuh yang sangat mantap meskipun sudah terjebak kemacetan parah.
Kami pun langsung turun di depan terminal dan mengambil motor di parkiran. Setelah itu mengantar Ica ke kos terlebih dahulu, baru kemudian saya pulang ke kos.

00.33 tiba di kos. Langsung zzzzzzz

Demikianlah perjalanan singkat saya ke pulau Madura.
Nantikan perjalanan saya selanjutnya. Yang pasti tetap dengan transportasi umum.

Biaya Transportasi:
* Malang - Surabaya Bungurasih : Rp14.000 (bus Restu ATB)
* Bungurasih - Tanjung Perak : Rp6.000 (bus Damri AC)
* Tanjung Perak - Bangkalan : Rp5.000 (KM Joko Tole)
* Bangkalan - Tanjung Perak : Rp5.000 (KM Joko Tole)
* Tanjung Perak - Bungurasih : Rp6.000 (Bus Damri AC)
* Surabaya Bungurasih - Malang : Rp14.000 (bus Restu ATB)
tiket bus Restu Malang-Surabaya ATB

tiket kapal KM Joko Tole