expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Wednesday, 12 September 2018

Jakarta - Tasik PP (Part 1)

Tasikmalaya, merupakan kota yang berada di ujung timur dari provinsi Jawa Barat. Terletak di kawasan yang lumayan ramai dengan transportasi bus. Bus dianggap sebuah solusi untuk bepergian dari dan menuju kota Tasik, dikarenakan aksesnya mudah dan dapat dicegat di pinggir jalan. Tasik menjadi “area basah” bagi para pengusaha bus, dikarenakan masih banyak masyarakat yang fanatik dan masih mengandalkan transportasi ini. Persaingan antar perusahaan bus pun semakin ketat, masing-masing Perusahaan Otobus (PO) berlomba memberikan yang terbaik untuk pelanggan setianya. Yang mau berkembang mengikuti zaman akan dapat bertahan, banyak yang gugur, banyak pula PO pendatang baru yang mencoba peruntungan di kota ini.
Pada kesempatan kali ini saya akan bercerita mengenai kisah perjalanan saya dari Kampung Rambutan (Jak-Tim) menuju Tasik. Ini merupakan salah satu rute tersengit dan teramai di dunia per-bis-an Tasik. Pemain utama kelas menengah keatas ada bus Budiman dan bus Primajasa yang bersaing di kelas Eksekutif dan Super Eksekutif, dan pemain utama kelas menengah kebawah ada bus Doa Ibu dan Merdeka yang bersaing di kelas Ekonomi dan AC Ekonomi. Berhubung yang saya cari adalah kenyamanan, maka pilihan saya jatuh kepada pemain kelas menengah keatas.
Di zaman yang semakin modern ini, cukup mudah untuk mendapatkan tiket bus Budiman dan Primajasa secara online (bagi yang ingin naik bus dengan kepastian kursi dan tidak berebut). Tiket Budiman online dapat dipesan melalui aplikasi Budiman Mobile dengan terlebih dahulu mendaftar menjadi member, pendaftaran dapat dilakukan di pool Budiman Tasik. Sedangkan tiket Primajasa online dapat dengan mudah ditemui di aplikasi Traveloka. Jadwal bus Budiman dan Primajasa dari terminal Kampung Rambutan maupun Tasik adalah pukul 05.00 s/d 01.00 dengan interval 30 - 60 menit.
Pada perjalanan kali ini saya tidak memanfaatkan tiket online dikarenakan rencana pergi yang mendadak, hanya berharap dapat bangku dan tidak rebutan karena sedang kondisi weekend. Meskipun mendadak, tetap ada keinginan untuk menjajal bus keluaran terbaru dari Primajasa kelas Super Eksekutif dengan model Jetliner karya karoseri Rahayu Sentosa yang ditenagai oleh mesin Hino RK8.
Jetliner Primajasa. *source: google

Sabtu, 8 September 2018
Pukul 10 pagi saya sudah tiba di terminal Kampung Rambutan untuk kemudian berburu bus yang saya incar. Sangat beruntung kali ini bagi saya, karena bus tersebut sudah terparkir di jalur dan siap diberangkatkan. Namun hati berkata lain ketika melihat yang dijalur bus Budiman adalah bus bermesin Mercedes-Benz O500R 1836 dengan kelas Super Eksekutif. Di kalangan para pecinta bus, O500R 1836 merupakan salah satu chassis premium yang memiliki kenyamanan luar biasa, karena ditenagai oleh mesin berkapasitas sangat besar 12.000cc, dan sudah dilengkapi dengan Air Suspension, ABS, dan Retarder untuk mendukung kenyamanan dan keamanan. Akhirnya saya menyandarkan pilihan saya kepada bus Budiman dengan kode body BT11 tersebut untuk mengantarkan saya menuju Tasik.
Bus Budiman BT11

Tepat pukul 10.30, bus diberangkatkan dari terminal Kampung Rambutan dengan kondisi penumpang fullseat, meskipun begitu saya masih dapat bangku depan. Hehe.. Bus langsung diarahkan menuju tol Jagorawi kemudian keluar Cibubur dan mengarah ke Jonggol. Loh kok gak lewat tol Cikampek-Cipularang? Kru mendapat info bahwa tol Jakarta-Cikampek mengalami kemacetan sangat parah, sehingga kru berinisiatif untuk menggunakan jalur alternatif lewat Jonggol agar dapat tiba di Tasik lebih cepat.
Memasuki tol, kondektur mulai menarik karcis. Karcis seharga Rp85.000 pun saya tebus untuk kelas Super Eksekutif. Harga yang sama dengan kompetitor. Tak perlu khawatir tarifnya "ugal-ugalan", karena PO yang beroperasi di Tasik tertib dengan ketentuan tarif yang berlaku. Saya salut dengan kondektur sangat informatif dengan meminta maaf dan memberitahu seluruh penumpang bahwa bus melalui jalur Jonggol untuk menghindari kemacetan parah.
Sepanjang jalur Jonggol yang berkelok-kelok dan banyak yang berlubang, bus sangat nyaman dan minim guncangan karena sudah dilengkapi dengan Air Suspension. Tenaga mesin yang sangat besar menjadikan bus melahap tanjakan dengan mudah tanpa terengah-engah. Sang pengemudi juga sangat lihai dan sepertinya sudah menguasai medan jalan. Sepanjang jalan bus dipacu dengan kecepatan yang lumayan tinggi namun tetap sangat halus dan nyaman.
Kemacetan parah jalur Jonggol

Kemacetan panjang di tol Jagorawi, Cibubur, bahkan hingga Mekarsari melanda perjalanan kali ini, ditambah kecelakaan truk terguling di Jonggol memperparah kemacetan kala itu.
Pukul 15.00 bus istirahat sebentar di rumah makan di daerah Cariu, dan kru mempersilakan penumpang yang ingin makan dan sholat. Saya manfaatkan waktu istirahat ini untuk sholat saja karena sudah membawa bekal dari rumah. Saya pikir rumah makan tersebut sudah kerjasama dengan PO Budiman, ternyata tidak. Bahkan sepertinya kru baru pertama kali singgah disini. Sangat disayangkan banyak pedagang dan pengamen yang memasuki bus, dan sepertinya kru tidak berani melarang karena sudah ada “preman”nya. Bahkan kru pun harus menjadi korban tarif parkir yang lumayan mahal, kru dipaksa membayar parkir 40ribu, padahal biasanya ditempat lain hanya 5-10ribu, kasian. Setelah istirahat 30 menit, bus melanjutkan perjalanan melalui Cianjur hingga memasuki tol Padalarang.
Bus Budiman BT11 sedang istirahat di daerah Cariu

Pukul 19.00, bus baru keluar tol Cileunyi. Luar biasa, padahal kalau normal hanya membutuhkan waktu 2 jam dari Jakarta hingga Cileunyi.
Pukul 19.30, istirahat di RM.Pananjung Nagreg. Ini merupakan tempat makan yang bekerja sama dengan Budiman. Saya manfaatkan untuk sholat saja, karena harga makanan disini agak menguras kantong.. hehe.. setelah 30 menit, bus melanjutkan perjalanan menuju Tasik. Anehnya, sepanjang jalur Nagreg-Limbangan-Gentong hingga Tasik justru lancar dan tak ada kemacetan apapun.
Pukul 22.00 saya memilih turun langsung di depan rumah nenek saya di daerah Rajapolah. Saya ucapkan terima kasih kepada kru yang bertugas dan saya yakin sangat lelah karena kemacetan dimana-dimana. Perjalanan yang biasanya memakan waktu hanya 5 jam, kali ini harus ditempuh hampir 12 jam.
Demikian perjalanan saya menuju Tasikmalaya, perjalanan kembali menuju Jakarta akan saya ulas pada part 2. Perjalanan pulang pun tak kalah seru dan banyak rintangan yang mendebarkan. Untuk part 2 bisa dilihat disini .

*Perlu diketahui, bus Budiman dan Primajasa saat ini sedang bersaing ketat terutama di jalur Kampung Rambutan - Tasik. Berdasarkan pengalaman saya, Budiman memiliki keunggulan dengan fasilitasnya, sedangkan Primajasa memiliki keunggulan dengan pelayanannya. Mari kita ulas berdasarkan pengamatan saya. Fasilitas yang ada pada bus Budiman adalah AC, seat 2-2, legrest, toilet, bantal, selimut, smoking area, free mineral water, sedangkan pada bus Primajasa adalah AC, seat 2-2, legrest, toilet, smoking area, free mineral water, sayangnya belum  tersedia bantal dan selimut meskipun sudah banyak penumpang yang mengeluhkan hal ini (terutama perjalanan untuk perjalanan malam). Sudah jelas kan mana yang unggul secara fasilitas. Sedangkan dalam pelayanan, Primajasa unggul dengan pelayanan, tidak menaikkan penumpang selain di terminal dan agen resmi, tidak memperbolehkan pedagang dan mengamen memasuki bus, jumlah penumpang tidak boleh melebihi bangku yang tersedia, dan bagi penumpang Traveloka akan disambut dengan keramahan petugas dan kru. Sedangkan bus Budiman terkadang masih menaikkan penumpang dipinggir jalan, bahkan sudah penuh pun kadang masih menaikkan penumpang, terkadang masih ditemui pengamen dan pedagang masuk bus. Perbedaan tersebut dikarenakan sistem gaji/upah yang berbeda pula, di Budiman menggunakan sistem bonus (setiap trip, kru diberi uang jalan, namun ada target yang harus dicapai untuk mendapatkan upah lebih banyak), sedangkan pada bus Primajasa sudah menggunakan sistem gaji bulanan, jadi berapapun penumpang yang dibawa, gaji yang diperoleh tetap segitu. Hal-hal pembanding diatas berdasarkan apa yang saya alami secara langsung, bukan "katanya". Demikian hal yang bisa Anda pertimbangkan ketika akan menuju Tasik dari Kampung Rambutan.


Tarif:
Bus BUDIMAN : Jakarta (Kp.Rambutan) - Tasikmalaya : kelas Super Eksekutif : Rp85.000,-

No comments:

Post a Comment